Kau tau?
Aku selalu berdoa semoga tidak bertemu dengan pria satu
almamater. Bilapun bertemu, aku selalu berharap itu berada di dunia
luar. Tidak saling mengetahui asal usul kita. Lalu, sama-sama tertawa
saat tahu ternyata kita satu almamater.
Kau tau?
Aku tidak
pernah mengharapkan seorang pria satu almamater. Bangku sekolah ini terlalu
arogan, terlalu keras, dan terlalu melangit. Seringkali memandang begitu
jauh hingga lupa apa yang ada di dekat. Seringkali melihat dari atas
dan lupa bahwa kita semua sejajar mata.
Aku tidak pernah mencari.
Tapi seperti dulu aku bilang, ‘Jangan Dia’. Nyatanya aku justru terjebak dalam perasaan suka. Mungkin benar kata orang, hati-hati terhadap
kata-kata sendiri.
Bila saja kita bertemu di dalam almamater yang sama,
mungkin aku sama sekali tidak akan memikirkanmu. Sayangnya ceritanya
tidak begitu. Kita harus bertemu dikala hujan. Saat kita sama-sama kalah
oleh dingin dan basah air. Saat kita harus bersembunyi di bawah
atap-atap yang melindungi kita dari kejaran hujan. Kita bertemu.
Pertemuan pertama.
No comments:
Post a Comment