Thursday, October 9, 2014

PRIA HUJAN

Kau tau?
Aku selalu berdoa semoga tidak bertemu dengan pria satu almamater. Bilapun bertemu, aku selalu berharap itu berada di dunia luar. Tidak saling mengetahui asal usul kita. Lalu, sama-sama tertawa saat tahu ternyata kita satu almamater.


Kau tau?
Aku tidak pernah mengharapkan seorang pria satu almamater. Bangku sekolah ini terlalu arogan, terlalu keras, dan terlalu melangit. Seringkali memandang begitu jauh hingga lupa apa yang ada di dekat. Seringkali melihat dari atas dan lupa bahwa kita semua sejajar mata.


Aku tidak pernah mencari. Tapi seperti dulu aku bilang, ‘Jangan Dia’. Nyatanya aku justru terjebak dalam perasaan suka. Mungkin benar kata orang, hati-hati terhadap kata-kata sendiri.

Bila saja kita bertemu di dalam almamater yang sama, mungkin aku sama sekali tidak akan memikirkanmu. Sayangnya ceritanya tidak begitu. Kita harus bertemu dikala hujan. Saat kita sama-sama kalah oleh dingin dan basah air. Saat kita harus bersembunyi di bawah atap-atap yang melindungi kita dari kejaran hujan. Kita bertemu. Pertemuan pertama.

No comments:

Post a Comment