Sunday, April 6, 2014

JANGAN BILANG RINDU

Aku menulis ini bersama rasa sakit yang tidak benar-benar kamu pahami
Berujung pada perasaan yang tidak berhasil kamu tebak
Mengertikah kamu perjuanganku juga butuh kepedulianmu?
Entah karena kamu terlalu bodoh untuk menilai atau terlalu egois untuk memaklumi
Aku mencoba sabar, mencoba sabar menghadapimu
Aku berusaha bertahan, berusaha mempertahankan yang harusnya aku lepaskan
Aku sudah menunggu sangat lama, mengharap pengertianmu menderas ke arahku
Tapi hal itu tak kunjung ku temui
Kamu masih begitu dengan omonganmu, dengan tingkahmu yang tak berubah
Apakah kesabaran dan perjuangan yang kulakukan benar-benar tak terlihat di matamu?
Mengapa hanya diam dan bisumu yang kudapati di hari-hari kebersamaan kita?
Aku ketakutan dan kedinginan sendirian
Kamu tak pernah ada disini saat aku butuhkan
Aku juga tak paham lagi pantaskah kebersamaan kita terus aku perjuangkan?
Pantaskah sosokmu selalu kupertahankan?
Jika yang kudapatkan hanyalah pengabaian, ketidak-pedulian, dan kebohongan?
Bagian manakah yang bisa memberi kebahagiaan?
Kamu jauh disana
Tak banyak yang kamu lakukan selain mengirimkan pesan singkat atau menyapaku dari ujung gang-mu
Tak banyak yang bisa kita lakukan selain saling merindukan
Rasa perih itu semakin membesar
Membentuk luka yang semakin sulit untuk disembuhkan
Semakin aku sering tak melihatmu, ketakutanku disini semakin menebar
Perlukah aku membandingkanmu dengan pria-pria lain, yang lebih pandai meluangkan waktunya untukku?
Daripada sedikit waktu yang kamu luangkan untukku?
Kamu tidak pernah peduli betapa sakitku, perihku, dan sedihku
Kamu biarkan aku menyelesaikannya sendirian
Inikah wujud kepedulian yang selalu kamu ributkan denganku?
Mana kepedulianmu?
Mana kehadiranmu?
Kosong
Tolong jangan bilang rindu
Jika kamu tidak bisa kesini untuk membuktikan perasaanmu

No comments:

Post a Comment