Friday, December 26, 2014

Letter of December; Terjaga

Hai, laki-laki pemilik senyum paling indah yang pernah kukenal.
                                                                                  
Aku sedang merindukanmu saat ini, tepat pada detik ini. Aku terbangun dari tidurku karena hawa panas yang menyergap dengan kuat, membuatku bermandikan keringat di sekujur tubuh. Aku pun mendengarkan lagu-lagu cinta, dan sosokmu tiba-tiba saja terlintas di benakku. Rindu itu muncul begitu saja, memaksaku menulis surat cinta ini tepat tengah malam.

Apa kabar kamu? Selama seminggu terakhir, aku banyak bersyukur karena bisa berpapasan denganmu setiap hari. Selama seminggu itu, aku terus bersyukur karena bisa melihatmu dalam keadaan sehat dan baik. Selama seminggu itu, aku terlalu banyak memikirkanmu.

Sekarang sudah memasuki masa-masa liburan. Dan itu artinya aku tak akan berjumpa denganmu selama dua minggu ke depan, kecuali jika aku cukup beruntung bisa bertemu denganmu di suatu tempat. 

Aku pasti akan merindukanmu. Sangat merindukanmu.

Rindu selalu mengakar pada cinta, begitu pun sebaliknya. Aku mencintaimu, oleh karena itu rinduku tak pernah berhenti mengalir dalam dirimu bagai pembuluh darah. Aku ingin mencintaimu dengan baik. Aku ingin menjagamu dengan baik, karena sejatinya arti cinta itu adalah menjaga. Tapi, jenis penjagaan apa yang bisa kulakukan bila dirimu pun tak tahu ada seseorang yang ingin menjagamu?

Aku ingin bisa memelukmu tatkala Desember yang dingin ini membuatmu beku. Aku ingin membelai rambutmu tatkala kau merasa gelisah. Aku ingin menggenggam tanganmu setiap saat, memastikan dirimu jangan sampai terjamah oleh rapuh, kalaupun sudah, aku ingin mengatakan padamu, "Everything is gonna be allright, Dear". Dan bila ada bagian hatimu yang rusak, aku ingin orang yang bisa memperbaikinya adalah diriku.

Tapi, di antara semua penjagaan itu, yang mana yang bisa kulakukan bila kau tidak menerimaku sebagai penjagamu?

Aku tak pernah mengabsenkan namamu dalam doaku. Akan selalu kusisipkan namamu dalam bisikanku di atas sajadah, kumohonkan pada Tuhan agar dirimu selalu terjaga. 

Jadi, apabila kau diliputi rasa cemas, gelisah, ataupun ketakutan, kau tak perlu khawatir, karena ada seorang penjaga yang tak pernah berhenti menjagamu dalam doanya. Dalam cintanya.

Karena sejatinya arti cinta itu adalah menjaga, meskipun hanya lewat doa.



 Kamar paling nyaman, 13 Desember 2014

No comments:

Post a Comment