Tuesday, March 4, 2014

UNDANGAN HUJAN

Undangan yang akan kita terima terbuat dari udara dingin dan langit yang kelabu
Angin yang berhembus mengabarkan beritanya
Awan yang berarak-arak menyapu langit yang tadinya biru
Undangan yang akan kita terima terbuat dari bulir-bulir air
Dari setiap tetesnya terdapat huruf-huruf yang tersusun rapi
Menuliskan kenangan menjadi cerita utuh dalam fikiran
Siapa pun yang diundang hujan bisa berubah menjadi sendu
Rindu bertumpuk-tumpuk menjadi cair
Dan sayangnya hati hanya sebesar gelas
Sementara rindu seperti es di kutub utara, tidak kuat hati menampungnya
Maka mengalirlah ia menjadi air mata
Siapa pun yang diundang hujan bisa berubah menjadi bahagia
Kaca berembun bisa dituliskan nama
Tersenyum-senyum sendiri memikirkan sesuatu
Berbaring di bawah selimut hangat dan menulis sesuatu
Hujan membuat suasana lebih romantis dari biasanya
Namun, undangan hujan yang aku terima kali ini, sepertinya akan menjadi kesedihan
Undangan yang terbuat dari petir dan gemuruh
Dari angin dan awan gelap
Undangan tentang kabar hilangnya harapan’
Tentang hilangnya kesempatan
Aku telah menyia-nyiakan hari yang cerah untuk memperjuangkanmu
Dan,  kini hujan menghentikan langkahku
Menyamarkan air mataku
Di bawah hujan kamu tidak akan tau ada aku
Sebab aku telah melebur menjadi tetesnya
Mengalir di balik  jendela kaca kamarmu
Lalu hilang oleh sinar matahari

No comments:

Post a Comment