Saat kita saling jatuh
cinta, bukankah kita menganggap bahwa perbedaan tidak akan menggoyahkan cinta
kita? Kau ingat? Saat kau bilang “aku mencintaimu, aku tak peduli dengan
perbedaan antara kita, karena cinta tidak memandang perbedaan”. Sekarang, mana
bukti dari pernyataanmu dulu? Mengapa sekarang kau tiada di sampingku? Mengapa
sekarang aku tidak pernah melihat wajahmu lagi? Mengapa sekarang kau malah
meninggalkanku ketika aku sudah bisa memahami perbedaan antara kita?
Iya, aku sudah bisa memahami
perbedaan antara kita tapi kau malah meninggalkanku tanpa perasaan. Sekarang
cinta yang kau berikan untukku, berubah menjadi luka. Inikah caramu
menyakitiku? Mengapa? Karena kita berbeda? Kau panggil Tuhan dengan sebutan
berbeda, salahkah? Salahkah jika aku mencintai seseorang yang kitab sucinya tak
sama dengan yang kubaca? Salahkah jika aku mencintai seseorang yang tempat
ibadahnya tak sama dengan tempat ibadahku? Salahkah jika seseorang yang menggenggam
tasbih dan seseorang yang menggenggam salib saling jatuh cinta? Salahkah jika
aku menengadahkan tangan sedangkan kau melipatkan tangan?
Akankah Tuhan marah dengan
kisah cinta kita? Lalu mengapa Tuhan menciptakan perbedaan, jika perbedaan itu
malah mempersulit umatnya? Bukankah Tuhan sayang dengan semua umatnya? Andai
aku tau kemana aku harus menemui Tuhanmu, aku akan sampaikan pada-Nya bahwa aku
mencintai satu umatnya, yaitu kamu. Memang, Tuhan memang satu, kita yang tak
sama, kita berbeda. Tapi bukankah perbedaan itu akan membuat kisah cinta kita
semakin berwarna? Bukankah perbedaan itu malah menjadi semangat kita untuk
lebih memperokokoh kita?
Tolong, tolong jangan bersikap
payah. Kita pasti bisa melalui ini semua. Kau bilang, hanya takdir kan dapat
memisahkan kita? Kau meninggalkanku, apa itu takdir? Bukan! Kau hanya takut,
takut dengan bagaimana kita kedepannya. Apa kau berfikir, cinta kita akan
terhalang dengan perbedaan agama? Haruskah kita memandang perbedaan agama?
Disaat cinta bisa melakukan dan merubah segalanya? Beda agama, beda suku, beda
prinsip, beda tujuan, untuk apa? Jika dengan cinta, dua hal yang berbeda dapat
bersatu. Dan kau ingin menyerah begitu saja?
Aku merindukanmu. Aku mencintaimu
dengan segala perbedaan antara kita. Aku ingin bahagia bersamamu, begitu juga
denganmu bukan? Mari kita buktikan pada mereka bahwa cinta kita tangguh dengan
adanya perbedaan ini. Kumohon, kembalilah. Kita akan melaluinya bersama-sama.
Asal tangan kita saling menggenggam erat dan hati kita menyatu, kita akan
melawan perbedaan itu, dengan kekuatan cinta kita.
No comments:
Post a Comment