Setelah terakhir kali menulis tentangmu di penghujung 2017,
aku tidak berani untuk sekedar membuka laman ini. Sebab aku sudah berkomitmen
untuk tidak melulu bertanya-tanya tentang kabarmu, dan fokus pada pendidikanku.
Sebentar, apa barusan aku berkata fokus? Tidak, lebih
tepatnya melarikan diri. Aku terlalu mengutuk diriku sendiri karena keputusan
bodoh kala itu. Aku terlalu membenci diriku karena lebih mementingkan gengsi
daripada hati.
Beberapa jam lagi 2018 akan berakhir, dan aku belum mendengar
kabarmu. Kutanyakan sekarang pun rasanya percuma, karena mungkin tidak akan
sampai kepadamu.
3 tahun sejak kala itu, rasanya percakapan terakhir kita masih kudengar
sayup-sayup saat ini. Tidak etis rasanya berkata rindu, ketika raga dan jiwaku sedang
membersamai orang lain.
Aku sudah berdamai dengan masa lalu, dan memutuskan untuk
tidak lagi meratapi kesalahanku kala itu. Entah untuk membela diri atau sekedar
menghibur, selalu kuyakinkan diriku bahwa mungkin jalannya memang seperti ini.
Sang Kuasa yang telah mengatur.
Untuk terakhir kali, kutanyakan.
Kamu, apa kabar?
Kuharap baik-baik saja.
No comments:
Post a Comment