Surat ini adalah satu dari banyak suratku untukmu, tapi ini adalah satu-satunya surat yang kuingin bisa sampai di tanganmu.
Begini, aku ingin kau tahu kalau aku sedang ketakutan. Tentang akan
kemana kah kita, tentang apakah kita punya rencana yang sama, tentang
apakah kita punya pemahaman kita yang sama.
Seperti yang kau bilang, aku adalah perempuan yang kuat. Aku berhasil
bangkit dari segala jenis patah hati. Aku baik-baik saja. Hatiku masih
utuh walaupun ada banyak lebam di sana sini. Aku masih bisa jatuh cinta
sekali lagi. Lalu sekali lagi. Dan lagi.
Itu kemarin, sayang. Itu terjadi. Aku tak punya pilihan lain selain
menjadi pemenang dan bangkit dengan senyum yang mengembang. Aku kuat?
Oke, aku menerimanya sebagai pujian. Terima kasih. Katakanlah aku sekuat
itu, tapi bukan berarti kau boleh sengaja melempariku batu. Katakanlah
aku termasuk perempuan yang sabar, tapi bukan berarti kegirangan ketika
dihajar.
Lelakiku, jangan sengaja membuatku jatuh cinta, sedang kau hanya
sekedar ingin tinggal sementara. Kuatku habis, kali ini aku akan
terjatuh dengan sisa nafas yang semakin menipis. Sabarku mati, kali ini
aku akan berakhir menjadi perempuan yang tak berhati. Kau harusnya tahu,
tak peduli sesering apapun aku patah hati, rasanya tetap saja bajingan.
Jadi, tolong pastikan sekali lagi. Aku ingin kau satu dan sampai
nanti tetap dirimu. Bagaimana denganmu? Semoga kau punya semoga yang
sama.
Iya, atau tidak sama sekali.
REBLOGGED FROM MELISALALALA.TUMBLR.COM
REBLOGGED FROM MELISALALALA.TUMBLR.COM
No comments:
Post a Comment