Adakah bintang atau bulan yang menemanimu?
Malamku tampak sepi, tak ada bulan atau bintang yang menemani. Hanya rintik hujan dan beberapa kenangan tentangmu yang datang menghampiri.
Apakah kau masih menjadi penyuka kopi seperti yang kukenal dulu?
Kopi yang selalu kau hadirkan di antara kita, menjadi saksi dari semua cerita. Kopiku malam ini terasa berbeda, begitu pahit meski telah kutambah gula. Mungkin aku memang tak sepandai kau dalam meraciknya, dan mungkin mulai malam ini aku takkan meminumnya lagi.
Air mata menetes perlahan, karena kamu kutemukan lagi dalam cerita hidupku. Setelah kata pisah kita ucapkan bersama, menyisakan cinta dan luka juga kenangan yang tak mungkin kita lupa. Ada sebersit rasa sesal dalam hati, mengapa cerita kita terhenti saat cinta masih melekat di hati? Lalu aku mengerti, tak selamanya dua orang yang mencinta dapat hidup bersama.
Kamu, di mana pun berada semoga selalu bahagia meski tanpa kita.
No comments:
Post a Comment