Aku
takut bertanya padamu, sebab bila kubertanya sekali lagi mungkin
lagi-lagi kau akan mematahkan sayap-sayap harapan itu. Sakit sekali ternyata, bila menitip harap namun tak tersampaikan harapnya. Sakit sekali.
Sama seperti kau yang bersikap baik kepada setiap orang. Setiap wanita, terutama. Tapi sedetik saja kepadaku? Mungkin tidak bisa. Baiklah, tak apa. Siapa aku ingin memaksa kau untuk baik kepadaku. Benar, siapa aku coba? Bahkan kau anggap teman pun tidak.
Yasudah. Tetap saja seperti itu. Tak perlu baik kepadaku, nanti aku jatuh lagi. Aku tak ingin jatuh. Sudah cukup selama ini. Jahati saja aku, seperti katamu dulu “Aku merasa banyak salah kepadamu”. Tak apa kok. Mungkin itu salah satu cara kau menjagaku. Untuk tidak lagi terjatuh.
Tak apa, aku mulai mengerti.
Sama seperti kau yang bersikap baik kepada setiap orang. Setiap wanita, terutama. Tapi sedetik saja kepadaku? Mungkin tidak bisa. Baiklah, tak apa. Siapa aku ingin memaksa kau untuk baik kepadaku. Benar, siapa aku coba? Bahkan kau anggap teman pun tidak.
Yasudah. Tetap saja seperti itu. Tak perlu baik kepadaku, nanti aku jatuh lagi. Aku tak ingin jatuh. Sudah cukup selama ini. Jahati saja aku, seperti katamu dulu “Aku merasa banyak salah kepadamu”. Tak apa kok. Mungkin itu salah satu cara kau menjagaku. Untuk tidak lagi terjatuh.
Tak apa, aku mulai mengerti.