Wednesday, July 23, 2014

BAPAK

Bapak adalah laki-laki yang paling khawatir saat anak perempuannya jatuh cinta. Ketika usia anak perempuannya menginjak dewasa, bukan kepalang beliau siang malam memikirkan segala kemungkinan. Laki-laki seperti apa yang akan anak perempuannya nanti ceritakan? Cerita yang mau tidak mau seperti petir di lautan siang-siang.

Kekhawatiran itu tidak berlebihan, sebab sepanjang pengetahuannya tidak ada laki-laki yang baik di dunia ini kecuali dirinya sendiri. Untuk kali ini bapak boleh menyombongkan dirinya. Karena kenyataannya memang begitu. Tidak ada laki-laki yang cintanya paling aman selain bapak. Ibu sendiri mengakui.

Bapak adalah laki-laki yang paling takut saat anak perempuannya jatuh cinta. Laki-laki mau sebaik apapun tetaplah brengsek baginya. Berani-berani membuat anaknya jatuh cinta. Sudah dibuat jatuh, dibuat cinta pula. Benar-benar tidak masuk akal.

Malam itu ketika dikira anak perempuannya terlelap, bapak berbicara kepada ibu di ruang tamu. Tentang segala kemungkinan yang terjadi bila anak perempuan satu-satunya diambil orang, tentang sepinya rumah ini, tentang masa tua, tentang hidup berumah tangga.

Kukira bapak berlebihan. Tapi warna suaranya menunjukkan kepedulian. Aku yang sedari tadi pura-pura tidur, mendengarkan. Semoga aku bertemu dengan laki-laki yang lebih bijaksana dari bapak. Karena aku mebutuhkan kebijaksanaannya untuk memintanya tidak meninggalkan bapak dan ibu sendirian.

Kuharap ada yang mengaminkan.

Monday, July 21, 2014

Bismillah.. JALAN PEMBUKA MASA DEPAN

Sabtu, 14 Juni 2014

Tujuan utama aku hidup di dunia ini selain untuk beribadah kepada Allah, adalah mencari ilmu. Pendidikan sangat penting untukku. Tahun ini ajaran baru akan dimulai. Alhamdulillah berkat Allah aku telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP.  Aku lulus dengan nilai yang bagus untukku yaitu 33,05 untuk 4 mata pelajaran dengan rata-ratanya 8,4. Yaa meskipun menurut kebanyakan temanku nilai ini masih belum terlalu wow, tapi ini menjadi luar biasa untukku karena nilai itu murni berkat kerja kerasku sendiri. Alhamdulillah. 

Kemudian aku akan melanjutkan pendidikanku ke tingkat di atasnya. Aku memilih SMK. Sebenarnya ini melencong dari rencana masa depan yang kurancang semasa di bangku SMP. Awalnya aku ingin melanjutkan ke SMA dan mengambil IPS, satu-satunya pelajaran yang sangat kugemari sewaktu SD. Kebanyakan temanku tidak menyukainya, apalagi yang berhubungan dengan sejarah, mereka terlalu malas untuk menghafal. Berbeda denganku, saat itu aku menganggap, hafalan adalah jalanku ke masa depan.

Semester 2 saat aku kelas 9, aku mulai berubah jalur, aku mulai sedikit malas dengan IPS, aku merasa lelah, lelah menghafal, mencatat materi berlembar-lembar, jarang bermain dengan logika. Aku menanyakan pada diriku sendiri, mengapa menjadi seperti ini? Menyadari bahwa aku memang sudah tidak bisa lagi bersahabat karib dengan IPS, aku mulai membuat jalan lain menuju masa depanku. 

Teman-teman menyarankanku untuk memilih IPA di SMA nantinya. Namun aku sedari dulu tidak menyukai mata pelajaran itu. Basicku bukan di IPA. Lalu aku mulai berfikir, tingkat pendidikan yang satu ini sangat menentukan masa depanku. Tidak mungkin aku mempelajari sesuatu yang bahkan aku pun tidak menyukainya dan tidak mungkin aku mempelajari sesuatu yang aku pun sudah malas terhadapnya. Setelah merundingkannya dengan keluarga serta temanku, akhirnya aku memilih SMK sebagai jalan ke masa depanku. Semoga Allah meridhoi. Amin.

***

Mingu, 22 Juni 2014

Entah mengapa sejak awal aku memutuskan memilih SMK sebagai tingakatan lanjut setelah lulus SMP, aku tertarik pada akuntansi. Mungkin lebih ke penasaran. Menurutku menjadi akuntan adalah sebuah pilihan yang keren. Mudah saja di menemukan SMK yang terdapat jurusan akuntansi di dalamnya. Karena sekolah itu juga sudah pernah sosialisasi di SMP ku. Akhirnya setelah memutuskan dan yakin akan pilihanku ini. Aku berencana mendaftar di SMKN 2 Pacitan. Perjalanan masa depan pun dimulai.

Friday, July 4, 2014

GUDANG PAHALA DIBALIK RAMADHAN (HIKMAH DAN KEUTAMAAN PUASA DARI HARI 1 - 30)

Dari Ali bin Abi Thalib r.a. bahwa dia berkata: Nabi SAW ditanya tentang keutamaan-keutamaan tarawih di bulan Ramadhan. Kemudian beliau bersabda:

1. Orang mukmin keluar dari dosanya pada malam pertama, seperti saat dia dilahirkan oleh ibunya.

2. Dan pada malam ke-2, ia diampuni dan juga kedua orang tuanya, jika keduanya mukmin.
 
3. Dan pada malam ke-3, seorang malaikat berseru dibawah ‘Arsy: “Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat.”

4. Pada malam ke-4, dia memperoleh pahala seperti pahala membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan (Al-Quran).

5. Pada malam ke-5, Allah SWT memberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

6. Pada malam ke-6, Allah
SWT memberikan pahala orang yang berthawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

7. Pada malam ke-7, seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa AS dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

8. Pada malam ke-8, Allah
SWT memberinya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahin AS.

9. Pada malam ke-9, seolah-olah ia beribadah kepada Allah
SWT sebagaimana ibadahnya Nabi Muhammad SAW.

10. Pada Malam ke-10, Allah
SWT mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

11. Pada malam ke-11, ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

12. Pada malam ke-12, ia datang pada hari kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

13. Pada malam ke-13, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

14. Pada malam ke-14, para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya, bahwa ia telah melakukan shalat tarawih, maka Allah tidak menghisabnya pada hari kiamat.

15. Pada malam ke-15, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

16. Pada malam ke-16, Allah
SWT menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

17. Pada malam ke-17, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.

18. Pada malam ke-18, seorang malaikat berseru, “Hai hamba Allah, sesungguhnya Allah ridha kepadamu dan kepada ibu bapakmu.”

19. Pada malam ke-19, Allah
SWT mengangkat derajat-derajatnya dalam surga Firdaus.

20. Pada malam ke-20, Allah
SWT memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh).

21. Pada malam ke-21, Allah
SWT membangun untuknya sebuah gedung dari cahaya.

22. Pada malam ke-22, ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

23. Pada malam ke-23, Allah
SWT membangun untuknya sebuah kota di dalam surga.

24. Pada malam ke-24, ia memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan.

25. Pada malam ke-25, Allah
SWT menghapuskan darinya azab kubur.

26. Pada malam ke-26, Allah
SWT mengangkat pahalanya selama empat puluh tahun.

27. Pada malam ke-27, ia dapat melewati shirath pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

28. Pada malam ke-28, Allah
SWT mengangkat baginya seribu derajat dalam surga.

29. Pada malam ke-29, Allah memberinya pahala seribu haji yang diterima.

30. Dan pada malam ke-30, Allah SWT berfirman : “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku.”

Subhanallah.. Allah SWT Maha Baik, Maha Pemurah, Maha Suci, Maha Agung, Maha segala-galanya yang baik.

Semuanya akan insyaAllah bisa kita dapatkan asalkan kita ikhlas menjalani puasa tersebut, serta harus disertai shalat fardhu 5 waktu, dan ibadah yang lain seperti tarawih, tadarus, dll, dapat menahan amarah nafsu dan segalanya yang telah ditetapkan dalam aturan berpuasa. Jika hanya tidak makan dan minum tanpa disertai keikhlasan dan ibadah, maka kita hanya akan merasakan lapar dan dahaga tanpa pahala.  

Semoga ini bermanfaat dan dapat dijadikan motivasi untuk lebih semangat  berpuasa.

RASA TAKUT

Aku akan duduk melihatmu dari jauh sambil mendoakanmu, selama aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Bahkan untuk sekedar bertanya, apa kamu sudah makan? atau, apa kamu baik-baik saja? Sekalipun kesempatan itu ada, aku merasa tidak semua kesempatan mesti diambil.  

Aku akan duduk memperhatikanmu dari jauh-jauh sambil mendoakanmu, sekalipun tangan dan kaki ini begitu ingin bergerak menolongmu ketika kamu tersandung dan jatuh. Aku tau kamu bisa berdiri sendiri meski harus duduk sebentar untuk merasakan rasa sakit itu. 


Aku akan berdiri dan memandangmu dari jauh sambil mendoakanmu, aku akan memastikanmu baik-baik saja. Setidaknya aku tau apa kamu bahagia atau sedih hari ini. Sebab aku tidak bisa berada di dekatmu saat ini. Tuhan tidak menyukainya. 

Bahkan ketika aku sembunyi-sembunyi seperti ini pun aku masih merasa takut bahwa Dia cemburu karena aku menduakan-Nya. Lalu aku bersimpuh menanyakan pada diri sendiri,  mengapa aku takut untuk melangkah lebih jauh? 

Aku tau aku menginginkan berada disana. Berada di dekatmu saat suka dan duka. Orang yang akan menolongmu pertama kali saat jatuh. Menjadi orang pertama yang akan menemuimu di pagi hari untuk menanyakanmu, apa kabar tidur malam tadi? nyenyakkah?

Menjadi orang yang akan selalu berada di dekatmu dan menggandeng tanganmu saat kemana-mana. Membuatkanmu sarapan pagi atau secangkir kopi saat malam hari. Aku bertanya, mengapa aku takut untuk melangkah lebih jauh? Aku terlalu takut pada kenyataan bahwa aku memang penakut. 

Aku ingin bertanya kepada Tuhan, mengapa aku begitu takut? Apakah Tuhan cemburu karena aku lebih mencintai makhluk-Nya daripada diri-Nya sendiri? Aku takut dia marah padaku dan mencabut keberanian itu dari diriku, menggantinya dengan rasa takut dan khawatir.

Wednesday, July 2, 2014

JANGAN BERHENTI

Jangan berhenti. Jangan mundur. Aku berdoa dalam hati, jangan berhenti hanya karena cara berpakaianku belum rapi. Mungkin, kata orang belum syar'i. Aku ingin menjaga diri. Maukah kau mengajari?

Jangan berhenti hanya karena aku tidak paham ilmu agama. Aku ingin belajar, tapi tak punya tempat dan teman. Maukah kau menemani? Aku memang tidak baik, tapi aku mau belajar. Apa kamu bisa mengerti?

Bila caraku ini salah, ingatkanlah. Aku hanya tidak tau bagaimana meluruskan diriku sendiri. Aku ingin dibimbing. Kau sudah mengenalku sejauh ini, kan?

Jangan berhenti, tapi tolong jangan buat aku bergantung. Aku paham, mungkin di tengah perjalanan kau akan meninggalkan, merasa aku tak kunjung mengerti, tak kunjung berubah. Aku sepertinya tidak masalah, aku akan belajar mengerti. Kau sudah mengenalku sejauh ini, kan?