Sunday, December 7, 2014

Untuk Kamu Yang Entah Siapa dan Dimana

Tuan, mengerti kenapa kita belum dipertemukan sampai sekarang? Mungkin karena ketidaksiapan. Mungkin karena terlalu banyak yang harus lebih dulu menjadi pelajaran.

Aku belum siap, untuk tidak mengkhawatirkanmu ketika kamu tidak ada kabar. Padahal kamu tak pernah mau untuk dikhawatirkan, terlebih jika diminta untuk segera menghubungi. Kamu tak ingin dikhawatirkan berlebihan.

Aku belum siap untuk tidak menyuruhmu makan berulang-ulang, padahal kamu belum makan seharian. Itu menurutmu berlebihan. Katamu, kamu akan baik-baik saja, yang sudah bisa menjaga kesehatan.

Aku belum siap, untuk tidak menjadi cemburu ketika ada seorang wanita yang merebut perhatianmu. Kamu bisa menjaga percayaku, katamu.

Aku belum siap untuk sanggup selalu ada di sisimu saat kau butuhkan. Aku khawatir tak bisa memberikan perhatian sebesar yang kamu inginkan.

Aku belum siap jika suatu saat harus kehilangan. Aku hanya belum siap. Itu saja. Belum siap untuk menjadi pamrih, jika ternyata cinta yang kau miliki tidak sama besar dengan yang kuberi.

Aku belum siap. Untuk menjadi orang yang paling menjengkelkan bagimu karena menanyakan kabarmu setiap waktu. Aku belum siap, untuk menjadi orang yang mengkhawatirkanmu nomor satu.

Bukan tak ingin menemukan, aku hanya merasa belum pantas untuk dipertemukan. Bagaimana jika kita mempersiapkan diri dulu dan saling menunggu? Aku yakin, suatu saat aku tak akan menjadi orang yang mengecewakan jika nanti kau sudah menemukanku. 

Aku akan siap dengan semua kemungkinan saat kita memutuskan bersama. Aku akan siap dengan segala perubahanmu oleh waktu. Perubahan cintamu yang juga oleh waktu, aku akan siap.

Aku akan siap, menemukanmu, dan tak pernah membiarkanmu berlalu.

No comments:

Post a Comment