Saturday, April 11, 2015

Cerita Tiga Hati

Aku jatuh cinta. Tapi pada seseorang yang tidak bisa menerima cintaku. Orang itu adalah kamu. Mungkin kamu tak tau; aku berdiri di sini sudah sangat lama. Diam-diam melihat senyummu yang berhasil membuatku merasa rindu, saat jeda itu menghampiri.

Aku tak bisa mengintip isi kepalamu dan menebak apa yang tengah kau rasakan. Tapi aku masih ingin berada di sini, sambil berharap suatu hari nanti kamu menghancurkan sekat itu. Tak apa, biar aku mencintaimu dari sini saja. Tenang, cintaku tak akan membahayakanmu.

Seandainya kamu tau, aku selalu menunggu saat langkahmu terhenti karena merindukanku. Tapi, aku mungkin terlalu berharap. Dan ternyata bagian paling menyedihkan adalah saat aku mengetahui harapanku pelan-pelan harus rontok, karena kamu masih menginginkannya–itu sangat…sangat…sangat…mengoyakkan hati, kamu tau? Iya, hatiku.

Kita sebatas teman, aku tau itu.Kamu masih mencintainya, aku tau itu.Aku menyayangimu, ah kamu tidak perlu tau itu.

Ketika kamu sama sekali tidak mengetahui hatiku, dia datang. Dia yang menarik perhatianku, tapi entah kenapa seluruh sebab selalu berhenti di kamu. Dia sama baiknya sepertimu tapi tentu saja aku tidak bisa membandingkannya denganmu.

Aku dan dia sudah terbiasa bersama. Dia hadir menghangatkan bayang kosong di sisiku. Aku tau dia mencintaiku, tapi selalu kuingatkan padanya agar tidak mengharapkan cinta yang indah dariku. Aku hanya tak bisa meninggalkan cintaku padamu.

Hal yang paling sulit di dunia ini adalah bagaimana meyakinkan seseorang bahwa ada cinta untuknya. Kamu, aku, dia tau itu. Mencintaimu bukanlah pilihan, tapi hal yang tak bisa aku cegah. Dicintainya adalah anugrah, tapi tak bisa kubalas. Dia tidak akan pernah bisa menemukan hatiku, karena hanya kamu yang bisa. Cuma kamu. 

Katakan aku gila. Memang.
Katakan aku jahat. Memang.
Karena tanpa sadar, saat ini aku tengah mencintai seseorang yang menyakitiku sekaligus menyakiti orang yang mencintaiku.



REBLOGGED FROM kunamaibintangitunamamu.tumblr.com